jadi awalnya waktu smp. aku ada naksir temen sekelas, cewek, dan aku kaget minta ampun. maksudku aku anak smp kelas 1 dan naksir? cewek pula. for the sake of everything, it sounds unreal, right? jadi aku deketin dia, secara dia straight dan kami masih lugu, akhirnya kami sahabatan sampai sekarang. dan aku sempet nembak dia lho, 2x, tapi disangka bercanda terus. :(
tertarik secara seksual, well, aku ga muna, yup.. aku nafsu sama cewek. kamu tau wallpaper lapiku? hahaa, ngakak kalau tau. poster the L word. n they are naked. aku pernah post di twit juga. :D
aku berusaha buat stick with the 'right track', mean, tetep sama cowok, pacaran sama cowok, sayang sama cowok, menekan rasa cinta aku ke cewek yang aku taksir dari smp itu, hm, tapi apa daya, tiap aku failed dalam suatu hubungan, aku ga bisa bohongi diri kalau aku kangen dimanjain sama cewek. awalnya aku pikir kecenderungan aja karena efek patah hati, tapi masa iya selalu gitu, dan selama pacaran sama cowokpun aku kadang juga tertarik secara fisik sama orang lain, whom is mostly a female.
bisa dibilang aku setia n ga neko-neko alias paling ga untuk selingkuh, tapi ada kalanya aku juga selingkuh secara hati ke cewek lain selain pacar aku yang selalu cowok. yups, pacaku (yang resmi pacaran) emang semuanya cowok.
lingkungan aku straight, so aku bukan terpengaruh lingkungan. lagi pula, jujur aja aku ga punya akses ke hal-hal kayak gitu, cotoh punya temen lesb. no, i dont have any. dan bagi temen-temen gay, i am a stranger. bahkan ga pantas di bilang an outsider. ya jadi aku ga tau mau cari kemana komunitas ini. mungkin itu juga yang bikin aku masih bingung antara, ok, am i a bisex or curious straight.
tapi secara aku jujur aja tertarik secara hati ke cewek juga, bukan sekadar nafsu aja, aku rasa aku bukan curious straight deh. dan ga ke temen smp ku ini aja, tapi ke temen sma juga, sampai sekarang pun masih sahabatan sama aku, cuma yang satu udah nikah, yang satu lagi taunya aku 100.000% straight. juga ada beberapa yang aku sekedar suka aja. hm, pengen rasanya punya temen yang sejawat, sama gitu sama aku. unfortunately, i dont know where to find em..
maaf curhatku panjang banget.. hihihiii.. tau ga, jujur aku lebih ngerasa nyaman curhat sama seseorang yang aku kenal secara maya daripada real world, karena apa ya, hm, mungkin karena beban moralnya lebih sedikit. hal kayak gini ga mungkin kan aku cerita ke temen kampus yang bisa-bisa sampai ke dosen. atau temen apa pun yang di real world yang terbukti berakhir meng-unfollow aku... hahaha, jujur masih shock dan sakit hati, but well, itu 100% hak mereka, cuma agak sedih aja ternyata ga semua orang bisa terbuka pikiran atas hal yang 'baru'.
prinsipku masih sama, 'tabu itu cuma ada di pikiran yang sempit, dari yang tabu sebenernya kia bisa banyak belajar kehidupan. dan ga sepatutnya hak seseorang itu di-tabu-kan'.